Rahasia racun sumpit orang-orang Dayak:
Pohon Ipoh/Javanese arrow-poison (Antiaris toxicaria)
Racun sumpit orang2 Dayak (Punan, Berusu, and Basap) bahan utamanya getah pohon Ipoh, yang nama lainnya "Upas" atau "Salo". Getah ini terutama berisi senyawa Antiarin.
Kunci keberhasilan pembuatan racun upas adalah proses pengeringan getah yang harus dikerjakan dengan hati-hati, karena senyawa antiarin tergolong steroid glycoside yang sangat sensitif terhadap panas.
Para pemburu Dayak memakai daun Palas muda dari jenis Licuala peltata atau Licuala spinosa. Daun tersebut dibentuk menjadi wadah berbentuk perahu untuk menampung getah ipoh, yang dipegang pada ketinggian tertentu di atas api kecil selama kira-kira seminggu lamanya. Ini bisa dilakukan tanpa merusak daun, karena daun muda Licuala bersifat tahan api dan liat. Inilah rahasia pembuatan racun sumpit yang mematikan. Seandainya getah upas dipanaskan pada temperatur yang terlalu tinggi, maka senyawa glikosida di dalamnya akan rusak dan racunnya akan hilang.
Selanjutnya racun dioleskan ke anak sumpit terbuat dari bambu yang panjangnya sekitar 30 cm. Sumpit mereka panjangnya sekitar 2 meter, terbuat dari kayu ulin/bulian (Eusideroxylon zwageri). Dengan berat anak sumpit kurang dari 1 gram, anak sumpit bisa melesat dengan kecepatan sedikitnya 50 meter per detik, atau sekitar 180 km/jam, sehingga lintasan anak sumpit akan tetap lurus sepanjang jarak 25 sampai 30 meter. Pada jarak ini, anak sumpit bisa mengenai binatang buruan walaupun hanya sebagian kecil bagian tubuh binatang tsb yang terlihat karena terhalang oleh dedaunan hutan yang rapat. Hal ini sulit dilakukan jika menggunakan busur dan anak panah, karena bentuk lintasannya berbeda.
Salah satu sumber menyebutkan, efek mematikan racun ini dihitung dengan jumlah langkah. Apapun yang terkena racun ini, kebanyakan hanya bisa berjalan sampai langkah ke 8. Senyawa antiarin menyebabkan paralisis (kelumpuhan) otot jantung:
Even small doses act upon the vasomotor centers, producing increased arterial tension, while large doses paralyze the heart muscle, death taking place from this effect.Pohon ini juga ada di Jawa dan Sulawesi.
Licuala spinosa:
Licuala peltata: