|
Post by syx on Jul 14, 2008 18:32:59 GMT 7
@radit: maksudmu pyo ya? di mana tuh anak?
aldo bisa dikatakan venus flytrap untuk di air...
|
|
|
Post by kakashi on Jul 15, 2008 8:38:57 GMT 7
Iya, Pyo sudah di tarik dari peredaran ma ortunya. Balek ke Pasuruan hehehe..
|
|
r2121
Regular Member
Posts: 82
|
Post by r2121 on Jul 15, 2008 18:29:02 GMT 7
kira2 di pasaran harga aldrovanda berapaan yach? ;D ;D ;D
|
|
|
Post by adigreenie on Jul 15, 2008 19:33:56 GMT 7
kira2 di pasaran harga aldrovanda berapaan yach? ;D ;D ;D sudah ada ya pak suska? pesen ah?
|
|
|
Post by Kim on Sept 3, 2008 10:49:07 GMT 7
Update aldrovanda agustus 2008
|
|
|
Post by syx on Sept 3, 2008 16:32:14 GMT 7
aldonya dikasi makan apa, Kim? kutu air?
|
|
|
Post by Kim on Sept 7, 2008 10:10:21 GMT 7
Benar kutu air atau jentik nyamuk yang kecil. Tapi saya tidak memasukkan kutu air ataupun jentik nyamuk tersebut, sejak settingan pertama kolam telah dikondisikan agar kolam menjadi habitat bagi kutu air yang akan menjadi makanan bagi aldrovanda tersebut.
|
|
|
Post by Haris on Sept 7, 2008 14:48:15 GMT 7
pak Kim, sebenarnya aldro itu perlu fullsun gak? kok di tmpt saya pertumbuhannya gak terlalu bagus ya?
|
|
|
Post by arioss on Sept 7, 2008 19:53:53 GMT 7
pa Kim... klo boleh tau... gmn cara mengkondisikan kolam agar bisa menjadi habitat kutu air? Soalny saya pengen ternak kutu air nih buat ikan cupang saya... biar ga terus2an beli... ^_^
|
|
|
Post by Kim on Sept 8, 2008 22:58:03 GMT 7
Aldro seperti CP pada umumnya senang cahaya, setelah liat di forum luar aldro justru berbunga pada musim panas. memang aldro yang kekurangan cahaya akan menjadi kecil meskipun tetap hidup dan tumbuh bertambah panjang.
Untuk mengkondisikan agar kolam jadi habitat kutu air saya memasukkan daun kering, tanah lempung/tanah merah kedalam kolam hingga air menjadi coklat, maka dengan spontan kutu air akan hidup disana. Untuk mempercepat proses tersebut lebih baik jika memasukkan kutu air dari jenis yang diinginkan agar dapat berkembang. Mengapa tidak mencoba artemia saja kang Arios? cepat, mudah, dapat tersedia kapan saja dengan kuantitas yg sesuai yang kita inginkan.
|
|
|
Post by kepikimut on Sept 8, 2008 23:09:21 GMT 7
Kimanakan cupang paling cepet gede makan kutu air+cacing sutra kalo cupang dewasa, dikasi makan jentik nyamuk+cacing darah. kalo dikasi cacing sutra bisa obesitas. sorry oot ni.
|
|
|
Post by arioss on Sept 9, 2008 8:01:51 GMT 7
Kim: sy ga tau yg jual artemia.... ^_^ kepikimut: kata yg jual ikan cupang sih... lebih baik yg dewasa itu diberi kutu air atau jentik nyamuk... jangan cacing darah... soalnya jelek ke pertumbuhannya... katanya sih... sorry OOT juga...
|
|
|
Post by kakashi on Sept 9, 2008 10:20:12 GMT 7
Artemia biasanya di jual di Dinas Perikanan bozz Arios.. Biasanya buat budidaya ikan. Kebetulan daerah saya Rembang juga merupakan produsen Artemia. Baik yang kering ato yang masih hidup
|
|
|
Post by kepikimut on Sept 9, 2008 16:48:23 GMT 7
arioss: ayo buka thread baru aja..ntar dimarahin ama momod loh!..hehehe emang peliharanya cupang apa? plakat apa serit?warna apa? kalo serit, selamat deh, anda jadi pembantu ikan..kudu rajin banget ganti air, kalo engga, ntar ngelinting2 tuh seritnya.
|
|
|
Post by syx on Oct 7, 2008 8:44:03 GMT 7
Saito (1972) menyarankan wadah dari bahan tanah, bukan dari gelas atau logam. Sedangkan Darnowski (2002) justru menyarankan menggunakan akuarium karena wadah dengan sisi samping transparan karena lebih banyak sinar yang bisa masuk. Adamec (1997) menggunakan wadah plastik. Penyinaran berada di bawah sinar matahari langsung atau sinar dengan intensitas tinggi. Air harus segar, kadar nutrisi mineral rendah (nitrogen dan fosfor), kadar CO2 tinggi (di atas 0.1 M), pH sekitar 5.6-6.8. Keasaman air dapat diatur dengan penambahan daun kering (rumput, tusam, jerami, dll) atau dengan menambahan bahan kimia tertentu. Jika air terlalu asam, pH dapat dinaikkan dengan menggunakan Ca(OH)2, NaHCO3 atau Na2HPO4. Sebaliknya jika pH terlalu tinggi maka dapat diturunkan dengan menambahkan larutan encer asam sulfat, asam sitrat, asam tanat, atau asam asetat. (Pietropaolo, 1986) Penggunaan tumpukan jerami setebal 2-3 cm di dasar wadah sangat berguna. Jerami tersebut akan membusuk perlahan, melepaskan asam humat dan tanin yang baik untuk pertumbuhan Aldrovanda sekaligus pencegah pertumbuhan alga. Lebih jauh, proses pembusukan jerami secara bertahap melepaskan nutrisi mineral dan CO2 serta menjaga pH berada pada kisaran 6.8-7.4. Salah satu cara meningkatkan kandungan CO2 dalam air adalah seperti yang digambarkan oleh Camilleri (1999). Camilleri menggunakan generator CO2 sederhana dengan bahan wadah air 1 galon dengan penutup yang rapat, 250 gram gula, 1 sendok teh ragi, dan selang yang menghubungkan wadah air dengan tempat pertumbuhan Aldrovanda. Penutup wadah air dilubangi secukupnya untuk memasukkan selang. Sambungan harus rapat (jika perlu disekat dengan silicone sealant) untuk mencegah kebocoran. Setelah wadah siap, isi dengan 3 liter air, tambahkan gula dan ragi, tutup rapat dan celupkan ujung yang lain ke dalam wadah Aldrovanda. Tergantung pada suhu lingkungan, reaksi pembentukan CO2 akan dimulai 8 jam kemudian. CO2 yang dihasilkan akan memadai hingga 2 minggu. Setelah jangka waktu tersebut wadah dicuci dan larutan campuran dibuat baru. Kedalaman air cukup antara 15-30 cm. Suhu air terbaik sekitar 25 - 30° C, jangan melebihi 32° C. Peningkatan suhu air bisa terjadi dengan cepat pada air yang dangkal, dasar wadah berwarna gelap dan penyinaran matahari langsung. Darnowski memasukkan Eichhornia crassipes (Pontideriaceae) atau enceng gondok ke dalam wadah pemeliharaan. Tanaman air ini bisa membantu mengkondisikan air terutama dengan menyerap nutrisi dari air hingga mencegah pertumbuhan alga yang dapat menghambat pertumbuhan Aldrovanda. Pertumbuhan alga ini juga dapat dicegah dengan penggantian air (sebagian) lebih sering dan pembuangan sisa-sisa tanaman yang mati. Akar enceng gondok yang lebat juga dapat menjadi sarang mangsa Aldrovanda.
Modifikasi Air dengan Bahan Kimia: Menurut Saito, jika menggunakan air murni dapat ditambahkan bahan-bahan sebagai berikut (dalam 1 liter air): (NH4)2SO4 24 mg; K2SO4 64 mg; MgSO4 44 mg; KNO3 55 mg; K2HPO4 25 mg; Ca(NO3)2 29 mg; dan asam sitrat 3 mg. Jika tanaman terganggu pertumbuhannya, kekuningan, dan berbentuk tidak normal maka ada indikasi kekurangan zat boron. Cara penanganannya bisa dengan menambahkan H3BO3 (asam borat) hingga diperoleh kadar akhir 0.5 mg/L (Adamec, 1997). Namun untuk strain Aldrovanda merah dari Australia, kadar asam borat ini justru dapat menimbulkan kerusakan (Adamec, 1999). Selanjutnya Adamec menganjurkan penambahan 0.03-0.05 mL larutan induk campuran mikroelemen dengan kandungan sebagai berikut: H3BO3 3100 mg/L, MnSO4.4H2O 2230 mg/L; ZnSO4.7H2O 287 mg/L; CuSO4.5H2O 125 mg/L; (NH4)6Mo7O24 88 mg/L; dan Co(NO3)2.6H2O 146 mg/L. Penambahan bahan tersebut cukup dilakukan dua kali dalam setahun. Untuk kasus kekurangan zat besi berupa tanaman yang pucat kekuningan meskipun pertumbuhannya bagus, pada air bisa ditambahkan FeSO4.7H2O 1-2 mg/L atau Fe-EDTA 2-3 mg/L. (Adamec, 1999)
Pustaka: Adamec L (1997) How to grow Aldrovanda vesiculosa outdoors. Carniv. Pl. Newslett. 26(3):85-88. Adamec L (1999) The Biology and Cultivation of Red Australian Aldrovanda vesiculosa. Carniv. Pl. Newslett. 28(4):128-132. Breckpot C (1997) Aldrovanda vesiculosa: description, distribution, ecology and cultivation. Carniv. Pl. Newslett. 26(3):73-82. Camilleri T (1999) An Economical Carbon Dioxide Generator. Carniv. Pl. Newslett. 28(4):132. Darnowski DW (2002) A method for growing Aldrovanda. Carniv. Pl. Newslett. 31(4):113-115. Pietropaolo J dan Pietropaolo P (1986) Carnivorous Plants of the World. Timber Press, Portland. Saito T (1972) Growing Aldrovanda vesiculosa. Carniv. Pl. Newslett. 1(4):61-62.
|
|