Sebelumnya untuk rekan2 di forum saya minta maaf atas ketidak nyamanan ini…dan bukan maksud saya memperpanjang “debat” ini…ijinkan saya menjawab..maaf juga kalau OOT..saya baru pulang dari Sarawak..jadi baru bisa online..
Jadi…betul apa kata orang Inggris (lagak inggris nih walaupun belepotan..)…No body is perfect, he will making mistake someday….Jadi saya bukan tuhan..hehehe…
Saya pribadi tidak mengatakan sesuatu hal dengan asal2an atau ngaco kalau tidak melihat dengan mata kepala sendiri…dan saya bukan dukun,kalo saya ini dukun…hari ini mungkin saya tidak akan kenal Nepenthes dan forum tercinta ini, mungkin saya hari ini mengurusi pasien..hehehe…
Saya tahu anda tersinggung berat dengan pernyataan saya yang mengganggu ego anda selaku bisnismen nepy dari alam….
Tapi ada fakta,yang saya lihat sendiri…ketika saya jalan2 ke padang panjang sebulan lalu tepatnya tanggal 20 Juli,pukul 16.30…saya keliling dari penjual tanaman hias ke penjual tanaman hias lainnya..saya lihat beberapa juga jual nepy cabutan…banyak yang kondisi nepynya kurang sehat..lalu ada penjual tanman hias yang menunjukkan ke saya tempat nurserynya bung..(dekat kantor golkar yang baru khan?)saya lihat kesana dan…..
Dari situlah muncul beberapa pertanyaan dari benak saya...
- Berapa ratus individu nepy dari alam yang musti mati untuk dipaksa “mengakui” kondisi lingkungan baru? padahal seharusnya mereka punya hak untuk hidup?
- Kalau ada kelompok petani tanaman hias…
Mengapa banyak nepy yang salah perawatan?.sehingga nepy2 itu mati dengan sia2?
Mengapa tidak ada inisiatif mengundang pakar budidaya nepy seperti misal Pak Mansur? Untuk mengadakan semacam pelatihan?…
Saya yakin…dengan pengalaman anda..anda tahu nepy itu perlakuannya lain dari tanaman lainnya.
- Kalau untuk tujuan pemberdayaan dan peningkatan taraf hidup masyarakat..
Mengapa tidak diutamakan penduduk yang disekitar habitat nepy? dengan mengajari budidaya dengan benar?…
Dari pengamatan yang saya dapatkan di sekitar habitat nepy,..Penduduk disekitar nepy tidak tahu apa2 tentang potensi nepy..mereka hanya terheran2 dengan orang luar daerah yang mengambil nepy secara besar2an…apakah mereka sengaja dibodohi?,…
Seandainya ada penduduk lokal yang ikut terlibat…mereka hanya dijadikan orang suruhan yang mengambil nepy ke alam kemudian setor ke penjual dalam bentuk karungan dan dibeli oleh si penjual dengan harga rendah sekali..kalau penjarahan masih terus berlanjut dan suatu saat nepy dialam habis? Bagaimanakah?..apakah ada peningkatan taraf hidup di masyarakat?
Seperti misal kasus Nepenthes gymnamphora di dataran tinggi dieng Jawa Tengah..anda bisa buka thread saya untuk lebih jelasnya..kebanyakan orang2 yang ambil Nepy dari luar daerah Dieng…dari Pekalongan dan Semarang..dan sekali lagi penduduk sekitar jadi pengumpul…sekarang nepy dialamnya semakin habis..tapi untunglah ada beberapa penduduk local yang sadar dan menjadi agen konservasi Nepenthes di sana..untuk upaya konservasi ex situ dan in situ..lestari dialam dan lestari juga melalui budidaya
Kemudian mengenai upaya konservasi Nepenthes adrianii.sudah dilakukan..berita kegiatan ada di Nepenthes_indonesia yahoogroups.com..di bagian foto..itu berita setahun yang lalu…apakah anda tidak mengikuti? Kasihan dech…
Saya hanya menunjukan apa yang telah kami lakukan(Divisi Nepenthes Indonesia)
Ada fakta….ada realisasi….
Dankembali KE NEPENTHES BONGSO….(Capek juga nulis kebanyakan)
Si Nepy dataran tinggi dari SUMATRA Dengan salahj satu ciri khasnya
adalah
TIPE DAUN PADA KANTUNG BAWAH MIRIP DAUN PADA KANTUNG BAWAH NEPENTHES ADRIANII, BENTUK KANTUNG ATAS SEPERTI PIALA..BUNGA MAJEMUK BERTANDAN DUA..
EPIFIT PADA KETINGGIAN TERTENTU 1000 m s/d 1800 m Dpl..
MENJADI TERESTERIAL KETIKA DIATAS KETINGGIAN 1800 m dpl…
Dan saya ada Nepenthes bongso dari Borneo Exotic..hasil kuljar..sudah 10 bulan ini saya punya..sampai sekarang tanaman masih kecil..kantung juga masih kecil…saya tanam di ketinggian 650 m dpl…
Artinya jika kondisi yang diharapkan(growing condition) oleh si nepy bongso betul…maka pertumbuhannya bagus..dan kantong tidak mengecil…
Bagaimana dengan N.bongso rekan2?