|
Post by riyadhzuhd on Jan 22, 2009 10:26:43 GMT 7
Pakde, tosan aji luk 3-nya dijelaskan donk dapur, pamor & tangguhnya... jangan2 itu punyanya mpu gandring yg dipakai sama ken arok yach tosan aji pakde dapur buto rambut geni, tangguh majapahit Tosan aji dengan keris apa bedanya sih?
|
|
|
Post by pakde on Jan 22, 2009 11:54:56 GMT 7
pertanyaannya sama aja dengan gini : tavor ama nepe apa bedanya sih ? keris, tombak, rencong, kujang, patrem semua termasuk tosan aji (wesi aji). trus ada lagi seperti : galih, kecubung, tapak jalak, mustika kelapa dll. dll. yang masuk watu aji.
|
|
|
Post by geha on Jan 22, 2009 12:00:50 GMT 7
Tosan aji dengan keris apa bedanya sih? wahh nek masalah sing iki aku blas ra weruh tenan... piye ki poro sesepuh penjelasane ditunggu... nek ra kang bagyo wae lah maybe wonten penerawangane?
|
|
|
Post by riyadhzuhd on Jan 22, 2009 12:04:09 GMT 7
pertanyaannya sama aja dengan gini : tavor ama nepe apa bedanya sih ? keris, tombak, rencong, kujang, patrem semua termasuk tosan aji (wesi aji). trus ada lagi seperti : galih, kecubung, tapak jalak, mustika kelapa dll. dll. yang masuk watu aji. Ya kali aja pakde ada perbedaan metode cara membuatnya atau apa gitu...
|
|
|
Post by dick on Jan 22, 2009 12:16:28 GMT 7
nggih di sepurani pakde..... lare-lare saiki mung weruh tosan aji kuwi smith and wesson, glock, ruger, winchester, colt, remington, styer lan kancane......
|
|
|
Post by dontknowwhy on Jan 22, 2009 12:28:23 GMT 7
Wah wah..ternyata Pakde ini luarbiasa.. pasti dulu penggemar komik Ko Ping Hoo, Pendekar dari Bukit menoreh, suka baca-baca komik pewayangan karangan RA Kosasih.. dan sudah pasti berlangganan koran Buana Minggu.. ;D ;D ;D bener ndak Pakde?
|
|
|
Post by bgyo on Jan 22, 2009 16:41:50 GMT 7
Tosan aji dengan keris apa bedanya sih? wahh nek masalah sing iki aku blas ra weruh tenan... piye ki poro sesepuh penjelasane ditunggu... nek ra kang bagyo wae lah maybe wonten penerawangane? bos geha kalau yg satu ini ga bisa diterawang , ini udah pakem , jd ya begitu adanya ga bisa diganggu gugat , kalaupun ada berbedaan itu dari sudut pandang seseorang atau tata bahasa aja @ pakdhe >> monggo dilanjut pakdhe,,diudar mawon setunggal mbopo setunggal (maaf pakdhe bahasanya bener ga ya ?, mahlum kelamaan jadi anak buahnya ario penangsang ;D )
|
|
|
Post by pakde on Jan 23, 2009 22:08:50 GMT 7
setunggal melih kutipan saking eyang bumisegoro (temen pakde) ....
masyarakat jawa tentunya sudah nggak asing lagi dengan islilah MO-LIMO sebagai hal-hal yang bersifat pantangan, ora ilok, harus dijauhi (preventif), diberantas (post facto) dan pihak-pihak yang jadi korban diobati (kuratif) yakni MO-LIMO sebagai : Maling (mencuri ayam, korupsi termasuk juga motes taneman gak ijin yang punya), Madat (nyandu, ngineks, ngemorpin, ngelsid, nyabu termasuk nyimeng lan ndodol !), Main (berjudi), Minum (mabuk-mabukan karena ngalkohol dan nganggur - maksudnya minum anggur/wine kebanyakan) dan Madon (main perempuan).
nah, MO-LIMO versi eyang bumisegoro lain lagi, MO-LIMO yang satu ini biasa dipakai untuk nasehat pernikahan (tolong mas indra membaca ya ....). gini versi MO-LIMO nya : Mlumah (untuk orang tidur berarti posisi menghadap ke atas, tengadah), Mengkurep (untuk orang tidur berarti posisi menghadap ke bawah, tengkurap), Modod (istilah untuk barang yang dimensi ukurannya bisa bertambah panjang dan bertambah besar), Mlebu (masuk) dan Metu (keluar) ....
p. miko dan p. moers jangan seneng dulu, meskipun terkesan saru seperti kupasan dr. naek l. tobing tapi tidak demikian - beda yang tersurat beda yang tersirat, rupanya demikian filosofinya :
Mlumah diartikan menghadap ke langit, senantiasa ingat kepada Yang Kuasa ingkang Murbeng Dumadi. keluarga sakinah-mawaddah-warahmah hanya akan terbina jika didasari iman, islam dan ihsan.
Mengkurep diartikan sebagai konsekuensi dari posisi orang tengkurap adalah hanya melihat yang di bawahnya. maksudnya, dalam berumah tangga harus senantiasa fokus pada pasangan (keluarga). tidak boleh celingak celinguk, jelalatan lihat kanan kiri mencari yang lebih kinclong, bening lan kinyis-kinyis.
Modod diartikan sebagai usaha mengembangkan kompetensi dengan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan prigel untuk mencari nafkah dan atau bekal kehidupan lainnya dalam membina kehidupan (rumah tangga).
Mlebu artinya apapun yang didapat dalam tahap sebelumnya, orientasi pertama adalah ke dalam (keluarga). for better or worse pasangan telah berjanji untuk membina rumah tangga, untuk itu segala sesuatunya harus dikomunikasikan ke dalam. jangan sampai pasangan (anggota keluarga lain) justru tahunya dari pihak ketiga.
Metu tegese orientasi pertama ke dalam tidak berarti menutup mata dan telinga dengan dunia luar. ilmu, rezeki dan lain-lain yang didapat tidak akan habis dikonsumsi sendiri. share sebagian kepada orang lain sebagai amal. tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.
Sebenarnya ada lagi versi MO-LIMO yang lebih dualeeem lagi yakni pesan yang disampaikan Rasulullah SAW untuk memperhatikan LIMO sebelum yang LIMO (hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kesempatanmu sebelum kesempitanmu, mudamu sebelum tuamu dan kayamu sebelum datang melaratmu).
|
|
|
Post by YR A2 PM on Jan 24, 2009 0:26:56 GMT 7
Ruarr Biasa PakDe kita ini.... makin saluttt...
|
|
|
Post by Rines Octavianus on Jan 24, 2009 13:05:24 GMT 7
plok........plok........plok........akhirnya sebutan PAKDE mang cocok untuk Mr Dino..........hidup pakde........
|
|
|
Post by pakde on Jan 24, 2009 19:27:57 GMT 7
walah .... wong itu juga cuma kutipan nyontek aja, tapi biarlah buat yang belom pernah denger paling tidak bisa seger
|
|
|
Post by kepikimut on Jan 24, 2009 20:49:46 GMT 7
Bumi Ibu Mami
Ketiga ngerak sawahe mlangkrak Angel banyu larang pangan Sanak tani ketimplak-timplak
Cah,delengen Jagade saya ringkih lan tuwa Nggembol bebendu nyangking memala Banjir bandhang lan prahara
Cah, elinga Bumi tegese ibu mami Sing kudu diayomi lan ditresnani Ora malah dianggep rejeki Dirusak bareng lan diracuni
|
|
|
Post by pakde on Jan 24, 2009 21:25:09 GMT 7
Nggembol bebendu nyangking memala wah, bab iki ngelingake jaman kalabendhu-ne jayabaya ... monggo kang bagyo gantian ...
|
|
|
Post by Moers on Jan 25, 2009 19:28:44 GMT 7
walah .... wong itu juga cuma kutipan nyontek aja, tapi biarlah buat yang belom pernah denger paling tidak bisa seger I feel fresh.........
|
|
|
Post by pakde on Jan 26, 2009 20:06:56 GMT 7
nuwun sewu para pinisepuh, badhe nerasaken kutipan bab SEMAR .....
SEMAR dalam filosofi Jawa disebut Badranaya, sing tegese Bebadra (membangun sarana dari dasar), artinya mengembani sifat membangun dan melaksanakan perintah Yang Kuasa demi kesejahteraan manusia. filosofi-biologis javanologi Semar mengartikan Semar = haseming samar-samar, artinya fenomena harafiah makna kehidupan Sang Penuntun.
Semar bukan lelaki dan bukan perempuan, tangan kanannya ke atas dan tangan kirinya ke belakang yang maknanya : sebagai pribadi, tokoh Semar hendak mengatakan simbul Sang Maha Tunggal. sedang tangan kirinya bermakna : berserah total dan mutlak serta selakigus simbul keilmuan yang netral namun simpatik.
Domisili Semar adalah sebagai Lurah Karang Dempel (Karang = gersang dan Dempel = keteguhan jiwa). Rambut semar model "kuncung" maknanya : akuning sang kuncung = sebagai kepribadian pelayan. Semar sebagai pelayan mengejawantah melayani umat, tanpa pamrih untuk melaksanakan ibadah amaliah sesuai dengan Sabda Ilahi. Semar berjalan menghadap ke atas maknanya : dalam perjalanan anak manusia perwujudannya ia memberikan teladan agar selalu memandang ke atas (Sang Khalik). Kain Semar memakai parangkusumorojo, bermakna perwujudan Dewonggowantah (untuk menuntun manusia) agar memayu hayuning bawono : mengadakan keadilan dan kebenaran di bumi.
Semar bertubuh tambun : melukiskan keluasan hatinya, ati segoro : hati bagai samudera. makin luas hatinya berarti makin halus pula rasanya. dalam literatur Jawa, rasa adalah inti terdalam manusia, kebenaran tertinggi. makin halus rasanya, berarti makin dekat pada inti kebenaran, makin tinggi tingkat spiritualnya. makin halus rasa seseorang, dia akan menjadi makin momot, makin luas ruang hatinya, sehingga bagai samudera yang bisa menampung ribuan sungai yang mengalir kepadanya tanpa menjadi penuh maupun kotor.
demikian sebaliknya makin kasar rasa seseorang, makin rendah tingkat spiritualnya, makin kaku sikapnya dan makin sulit menerima pandangan yang berbeda. tidak bisa hidup tenteram dengan kelompok lain dan mau menang sendiri serta ugal-ugalan dan yang lebih celaka lagi dengan mengatasnamakan agama dan Tuhan.
ucapan Semar setiap kali mau mengawali dialog, seperti ini : mbergegeg, ugeg-ugeg, hmel-hmel, sak dulito, langgeng - artinya : diam, bergerak/berusaha, makan, walaupun sedikit, abadi. hal tersebut bermakna : daripada diam (mbergegeg) lebih baik berusaha untuk lepas (ugeg-ugeg) dan mencari makan (hmel-hmel), walaupun hasilnya sedikit (sak ndulit) tapi akan terasa abadi (langgeng). sebuah pesan agar kita selalu bekerja keras untuk mencari nafkah walaupun hasilnya hanya cukup untuk makan namun kepuasan yang didapat karena berusaha tsb. akan abadi.
gambar tokoh Semar nampaknya merupakan simbol pengertian atau konsepsi dari aspek sifat Ilahi, yang kalau dibaca katanya berbunyi : naya = nayaka = utusan mangrasul. ada gambar kaligrafi jawa berbentuk wayang Semar yang bila dibaca akan berbunyi : bojo sira arsa mardi kamardikan, ajwa samar sumingkiring dur kamurkan.
mardika artinya merdekanya jiwa dan sukma, maksudnya dalam keadaan tidak dijajah oleh hawa nafsu dan keduniawian, agar dalam menuju kematian sempurna tak ternodai oleh dosa. manusia jawa sejati dalam membersihkan jiwa ora kebanda ing kadonyan, ora samar marang bisane sirna durka murkamu, artinya : dalam menguji budi pekerti secara sungguh-sungguh akan dapat mengendalikan dan mengarahkan hawa nafsu menjadi suatu kekuatan menuju kesempurnaan hidup.
|
|