Post by rajah on Jul 18, 2007 17:32:36 GMT 7
Iseng2 nulis artikel nih, rencana mau dikirim ke Trubus.
Daun Jintan: Alternatif Pengganti Oregano
by Rajah
Bagi anda penggemar makanan Italia, tentu tak asing lagi dengan oregano, sejenis rempah yang memberi rasa dan aroma khas dalam penganan bernama Pizza. Jika anda pernah mencoba membuat Pizza sendiri di rumah, anda akan terpaksa merogoh kantong cukup dalam hanya untuk membeli beberapa jumput oregano, belum lagi tingkat kesulitan untuk memperolehnya. Di pasar tradisional hampir mustahil tersedia, dan tidak semua pasar swalayan menjual.
Alih-alih membeli, anda bisa saja menanam oregano, namun menurut pengalaman, jenis tumbuhan bernama botani Origanum vulgare ini memerlukan iklim yang berhawa sejuk seperti di daerah asalnya, yaitu di sekitar Laut Mediterania (Yunani, Italia, Spanyol). Di daerah tropis seperti Indonesia, satu-satunya pilihan lokasi yang cocok tentunya di daerah pegunungan di atas ketinggian 1000 m dpl.
Bagi mereka yang tinggal di dataran rendah atau menengah yang cenderung panas, tidak perlu berkecil hati, sebab ternyata rasa dan aroma oregano sangat mirip dengan daun jintan (Plectranthus amboinicus atau Coleus amboinicus) yang banyak terdapat di Tanah Air. Tanaman ini berasal dari Afrika dan telah menyebar ke berbagai penjuru dunia yang beriklim tropis seperti Meksiko, Karibia dan lain-lain. Karena sangat populer di Amerika Tengah, daun jintan dinamakan juga cuban oregano. Di Puerto Rico ia disebut oregano brujo.
Daun jintan termasuk dalam keluarga Lamiaceae, berkerabat dengan kemangi, selasih dan daun mint. Berperawakan pendek yang dapat mencapai ketinggian 50 cm, sukulen, berbatang lunak, berhelai daun tebal berbulu, tepinya bergerigi dan keseluruhan bagian tanaman memancarkan wangi yang kuat.
Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Daun jintan tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup (tidak terlalu kering).
Di luar penggunaan kuliner, di Nusantara daun jintan sudah turun-temurun digunakan secara tradisional sebagai obat perangsang semangat dan untuk mengatasi rasa lelah, meredakan asma, batuk, demam, perut kembung, sakit kepala, sariawan dan rematik.
Kandungan zat aktif dalam daun jintan antara lain barbatusin, barbatusol, koleol, forskolin, dan phytosterol. Efek farmakologis tanaman ini adalah penghilang rasa sakit, penurun panas dan antiseptik, serta penyegar. Khasiat forskolin khususnya sebagai tonik untuk jantung, perangsang ereksi, dan aktivator enzim adenilat-siklase. Sedangkan phytosterol bersifat steroid.
Pemakaian
Jelaslah bahwa menanam daun jintan di halaman rumah anda bukan saja berguna untuk menghemat ongkos pengeluaran dapur tetapi juga memelihara kesehatan anda. Ada baiknya mulai memburu daun jintan untuk dijadikan salah satu tanaman koleksi, tetapi jangan keliru karena daun jintan tidak sama dengan jintan putih (Cuminum cyminum), jintan hitam (Nigella sativa) maupun jintan manis (Pimpinella anisum).
Daun Jintan: Alternatif Pengganti Oregano
by Rajah
Bagi anda penggemar makanan Italia, tentu tak asing lagi dengan oregano, sejenis rempah yang memberi rasa dan aroma khas dalam penganan bernama Pizza. Jika anda pernah mencoba membuat Pizza sendiri di rumah, anda akan terpaksa merogoh kantong cukup dalam hanya untuk membeli beberapa jumput oregano, belum lagi tingkat kesulitan untuk memperolehnya. Di pasar tradisional hampir mustahil tersedia, dan tidak semua pasar swalayan menjual.
Alih-alih membeli, anda bisa saja menanam oregano, namun menurut pengalaman, jenis tumbuhan bernama botani Origanum vulgare ini memerlukan iklim yang berhawa sejuk seperti di daerah asalnya, yaitu di sekitar Laut Mediterania (Yunani, Italia, Spanyol). Di daerah tropis seperti Indonesia, satu-satunya pilihan lokasi yang cocok tentunya di daerah pegunungan di atas ketinggian 1000 m dpl.
Bagi mereka yang tinggal di dataran rendah atau menengah yang cenderung panas, tidak perlu berkecil hati, sebab ternyata rasa dan aroma oregano sangat mirip dengan daun jintan (Plectranthus amboinicus atau Coleus amboinicus) yang banyak terdapat di Tanah Air. Tanaman ini berasal dari Afrika dan telah menyebar ke berbagai penjuru dunia yang beriklim tropis seperti Meksiko, Karibia dan lain-lain. Karena sangat populer di Amerika Tengah, daun jintan dinamakan juga cuban oregano. Di Puerto Rico ia disebut oregano brujo.
Daun jintan termasuk dalam keluarga Lamiaceae, berkerabat dengan kemangi, selasih dan daun mint. Berperawakan pendek yang dapat mencapai ketinggian 50 cm, sukulen, berbatang lunak, berhelai daun tebal berbulu, tepinya bergerigi dan keseluruhan bagian tanaman memancarkan wangi yang kuat.
Pengembangbiakan tanaman ini dapat dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah. Daun jintan tumbuh di tempat-tempat yang tidak terlalu banyak kena sinar matahari dan airnya cukup (tidak terlalu kering).
Di luar penggunaan kuliner, di Nusantara daun jintan sudah turun-temurun digunakan secara tradisional sebagai obat perangsang semangat dan untuk mengatasi rasa lelah, meredakan asma, batuk, demam, perut kembung, sakit kepala, sariawan dan rematik.
Kandungan zat aktif dalam daun jintan antara lain barbatusin, barbatusol, koleol, forskolin, dan phytosterol. Efek farmakologis tanaman ini adalah penghilang rasa sakit, penurun panas dan antiseptik, serta penyegar. Khasiat forskolin khususnya sebagai tonik untuk jantung, perangsang ereksi, dan aktivator enzim adenilat-siklase. Sedangkan phytosterol bersifat steroid.
Pemakaian
- Untuk mengatasi sariawan, kunyah saja beberapa lembar daun jintan segar dan telan airnya, sedangkan ampasnya dibuang.
- Untuk mengatasi demam, cuci bersih 10 lembar daun jintan segar dengan air matang, tumbuk sampai halus seperti bubur. Peras, saring lalu minum air saringan tersebut sekaligus 1 kali sehari, sedangkan ampasnya digosokkan ke badan.
- Untuk batuk, daun jintan dan daun sembung diiris-iris, direbus bersama cengkeh, kemukus, kapulaga, kayu manis, dan adas sebanyak 3 gelas hingga menjadi 2 gelas. Diminum 3 kali sehari 8 sendok makan untuk dewasa, 1-5 sendok makan untuk anak-anak.
- Untuk sakit kepala, daun jintan segar dicuci bersih lalu dilumatkan. Tempelkan lumatan daun itu di kepala dan pelipis.
- Untuk pengobatan rematik, daun jintan dihaluskan, lalu ditambah air kapur sirih secukupnya. Bubur daun ini dioleskan dan digosok pada bagian yang sakit secara rutin.
- Bagi ibu yang menyusui, ASI dapat diperbanyak dengan mengkonsumsi sup ayam yang dimasak bersama daun jintan.
Jelaslah bahwa menanam daun jintan di halaman rumah anda bukan saja berguna untuk menghemat ongkos pengeluaran dapur tetapi juga memelihara kesehatan anda. Ada baiknya mulai memburu daun jintan untuk dijadikan salah satu tanaman koleksi, tetapi jangan keliru karena daun jintan tidak sama dengan jintan putih (Cuminum cyminum), jintan hitam (Nigella sativa) maupun jintan manis (Pimpinella anisum).