Post by rajah on Mar 31, 2008 13:18:34 GMT 7
Selama saya tinggal di Bandung (sejak 1976) sudah sering ada hujan es, tapi yang kali ini (Minggu 30 Maret 2008) luar biasa, karena cukup lama (hampir 15 menit) dan butiran esnya besar-besar, ada yang diameternya sebesar kelereng.
Butiran es jatuh di atas paranet halaman rumah saya, dan akhirnya terpaksa saya gunting bagian tengahnya supaya es nggak memberati paranet:
Salah satu paranet sampai jebol:
Dinginnya serasa menusuk tulang di tangan saya:
Ukuran dibanding botol mineral:
Berita di Pikiran Rakyat:
BANDUNG, (PR).-
Hujan es disertai angin kencang mengguyur sebagian Kota Bandung, Minggu (30/3). Butiran es berukuran 1 hingga 3 cm itu mulai berjatuhan pada pukul 13.20 hingga pukul 13.50 WIB. Akibatnya, banyak atap rumah penduduk bocor, terutama yang terbuat dari bahan fiberglass.
Butiran es terlihat memadati saluran air di Kompleks Suryalaya Indah dan Pasirluyu Indah, Kec. Regol Kota Bandung, sehingga air meluap ke jalanan setinggi betis orang dewasa. Terpaan butiran es juga memecahkan salah satu kaca spion mobil milik Reineke (35), warga Jln. Pasirluyu Indah.
Angin kencang yang menyertai hujan es itu sempat membuat warga panik. Ny. Murni Alagan, warga Jln. Pasirsalam, Pasirluyu, Kel. Ancol Kec. Regol, bahkan sempat berpikir bahwa kiamat akan tiba. "Ini kiamat sudah. Baru sekarang peristiwa seperti ini terjadi. Es beterbangan, membuat takut," ucapnya.
Ferdi Tendriharyanto (53) warga Jln. Pasirluyu menuturkan, selain menimbulkan suara gaduh, bongkahan es hampir setebal kira-kira 20 cm membuat atap rumahnya bolong-bolong dan hancur. "Plafon rumah saya juga hampir jebol karena tumpukan es," katanya.
Peristiwa itu juga membuat jalan di depan rumahnya dipenuhi dedaunan, batu-batuan, bercampur tanah hingga ke arah Jln. BKR.
Eri, pemilik bengkel di Jln. Buahbatu mengalami ketakutan serupa. Atap bengkelnya yang terbuat dari asbes berlubang di banyak tempat.
Rumah Wakapolresta Bandung Timur Kompol Hidayat K. di Jl. Pasir Salam, Suryalaya pun termasuk yang terkena dampak hujan es. "Taman, pohon, kolam, semuanya berantakan," kata Hidayat.
Hujan es juga terjadi di wilayah Margahayu, Jln. Asia Afrika, Jln. Turangga, Jln. Lodaya, dan Jln. Gatot Subroto dengan intensitas berbeda-beda. Termasuk di Kota Bekasi.
Pohon tumbang
Angin kencang juga menyebabkan beberapa pohon yang ada di jalan-jalan Kota Bandung tumbang. Salah satunya terjadi di depan rumah Jln. Sawah Kurung No. 23, RT 04/RW 03, Kec. Regol. Polisi dan satu unit mobil pemadam kebakaran Kota Bandung datang untuk membereskan batang pohon yang menghalangi jalan. "Sebenarnya sudah lama saya melaporkan kepada Dinas Pertamanan, bahwa pohon di depan rumah saya ini sudah keropos, tetapi sampai sekarang tidak pernah ditangani. Hingga akhirnya tumbang sendiri karena hujan angin," ujar Irawan, pemilik rumah di Jln. Sawah Kurung No. 23 Bandung.
Pohon tumbang juga terjadi di Jln. Ahmad Yani, depan kampus STT Tekstil dan di Jln. Gudang Utara, Kec. Sumur Bandung. Tidak ada korban jiwa ataupun kerugian materi akibat peristiwa ini.
Berdasarkan pemantauan "PR", angin kencang membuat banyak dedaunan pohon rontok. Akibatnya, jalanan dipenuhi dedaunan dan ranting yang patah.
Akibat hujan lebat, banjir cileuncang juga melanda beberapa ruas jalan Kota Bandung. Banjir di antaranya terjadi di Jln. Moh. Toha, Jln. Laswi, Jln. L.L.R.E. Martadinata, Jln. Supratman, dan Jln. Citarum.
Pancaroba
Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung Hendri Subakti menyebutkan, fenomena hujan es ini merupakan bagian dari masa pancaroba menuju musim kemarau, yang terjadi sejak Maret. "Masa ini ditandai dengan beberapa fenomena alam yang tidak biasa atau ekstrem, seperti angin puting beliung dan hujan es," ujarnya.
Hujan es, menurut Hendri, muncul akibat daya angkat di awan Cumulus nimbus lebih besar dari hari biasa. "Uap air yang terkondensasi tidak lantas jatuh, tetapi terangkat. Akibat suhu yang mencapai minus derajat Celsius, tetes-tetes air mengkristal," ujar Hendri menjelaskan.
Sumber: Pikirian Rakyat Online
beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=17130
Butiran es jatuh di atas paranet halaman rumah saya, dan akhirnya terpaksa saya gunting bagian tengahnya supaya es nggak memberati paranet:
Salah satu paranet sampai jebol:
Dinginnya serasa menusuk tulang di tangan saya:
Ukuran dibanding botol mineral:
Berita di Pikiran Rakyat:
BANDUNG, (PR).-
Hujan es disertai angin kencang mengguyur sebagian Kota Bandung, Minggu (30/3). Butiran es berukuran 1 hingga 3 cm itu mulai berjatuhan pada pukul 13.20 hingga pukul 13.50 WIB. Akibatnya, banyak atap rumah penduduk bocor, terutama yang terbuat dari bahan fiberglass.
Butiran es terlihat memadati saluran air di Kompleks Suryalaya Indah dan Pasirluyu Indah, Kec. Regol Kota Bandung, sehingga air meluap ke jalanan setinggi betis orang dewasa. Terpaan butiran es juga memecahkan salah satu kaca spion mobil milik Reineke (35), warga Jln. Pasirluyu Indah.
Angin kencang yang menyertai hujan es itu sempat membuat warga panik. Ny. Murni Alagan, warga Jln. Pasirsalam, Pasirluyu, Kel. Ancol Kec. Regol, bahkan sempat berpikir bahwa kiamat akan tiba. "Ini kiamat sudah. Baru sekarang peristiwa seperti ini terjadi. Es beterbangan, membuat takut," ucapnya.
Ferdi Tendriharyanto (53) warga Jln. Pasirluyu menuturkan, selain menimbulkan suara gaduh, bongkahan es hampir setebal kira-kira 20 cm membuat atap rumahnya bolong-bolong dan hancur. "Plafon rumah saya juga hampir jebol karena tumpukan es," katanya.
Peristiwa itu juga membuat jalan di depan rumahnya dipenuhi dedaunan, batu-batuan, bercampur tanah hingga ke arah Jln. BKR.
Eri, pemilik bengkel di Jln. Buahbatu mengalami ketakutan serupa. Atap bengkelnya yang terbuat dari asbes berlubang di banyak tempat.
Rumah Wakapolresta Bandung Timur Kompol Hidayat K. di Jl. Pasir Salam, Suryalaya pun termasuk yang terkena dampak hujan es. "Taman, pohon, kolam, semuanya berantakan," kata Hidayat.
Hujan es juga terjadi di wilayah Margahayu, Jln. Asia Afrika, Jln. Turangga, Jln. Lodaya, dan Jln. Gatot Subroto dengan intensitas berbeda-beda. Termasuk di Kota Bekasi.
Pohon tumbang
Angin kencang juga menyebabkan beberapa pohon yang ada di jalan-jalan Kota Bandung tumbang. Salah satunya terjadi di depan rumah Jln. Sawah Kurung No. 23, RT 04/RW 03, Kec. Regol. Polisi dan satu unit mobil pemadam kebakaran Kota Bandung datang untuk membereskan batang pohon yang menghalangi jalan. "Sebenarnya sudah lama saya melaporkan kepada Dinas Pertamanan, bahwa pohon di depan rumah saya ini sudah keropos, tetapi sampai sekarang tidak pernah ditangani. Hingga akhirnya tumbang sendiri karena hujan angin," ujar Irawan, pemilik rumah di Jln. Sawah Kurung No. 23 Bandung.
Pohon tumbang juga terjadi di Jln. Ahmad Yani, depan kampus STT Tekstil dan di Jln. Gudang Utara, Kec. Sumur Bandung. Tidak ada korban jiwa ataupun kerugian materi akibat peristiwa ini.
Berdasarkan pemantauan "PR", angin kencang membuat banyak dedaunan pohon rontok. Akibatnya, jalanan dipenuhi dedaunan dan ranting yang patah.
Akibat hujan lebat, banjir cileuncang juga melanda beberapa ruas jalan Kota Bandung. Banjir di antaranya terjadi di Jln. Moh. Toha, Jln. Laswi, Jln. L.L.R.E. Martadinata, Jln. Supratman, dan Jln. Citarum.
Pancaroba
Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandung Hendri Subakti menyebutkan, fenomena hujan es ini merupakan bagian dari masa pancaroba menuju musim kemarau, yang terjadi sejak Maret. "Masa ini ditandai dengan beberapa fenomena alam yang tidak biasa atau ekstrem, seperti angin puting beliung dan hujan es," ujarnya.
Hujan es, menurut Hendri, muncul akibat daya angkat di awan Cumulus nimbus lebih besar dari hari biasa. "Uap air yang terkondensasi tidak lantas jatuh, tetapi terangkat. Akibat suhu yang mencapai minus derajat Celsius, tetes-tetes air mengkristal," ujar Hendri menjelaskan.
Sumber: Pikirian Rakyat Online
beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=17130