|
Post by pakde on Apr 11, 2008 16:39:01 GMT 7
biasanya dari family apocynaceae beracun... contohnya adenium. termasuk Ochrosia oppositifolia, ya mas hehehe
|
|
|
Post by riyadhzuhd on Apr 11, 2008 16:50:08 GMT 7
Lho?? Berarti yang di jadiin kuis kemarin itu buahnya gak bisa di makan tho? Padahal sepertinya ranum banget tuh... Merah begitu... Saya aja sampe mikir "wah ni buah pasti manis nih" waktu ngeliat fotonya di posting.
|
|
|
Post by m1ko on Apr 11, 2008 17:05:17 GMT 7
Umbi Gadung cuma latinnya ngga tahu, tetanggaku makan sampai nungging he..he..
|
|
|
Post by faries on Apr 11, 2008 17:06:46 GMT 7
Yang beracun ya:
Saga rambat (bijinya - mematikan). Bangkuang (bijinya - mematikan), Cerbera odollam / bintaro - mematikan, Brugmanisa/kecubung - bijinya bikin teler singkong - awas ada sianidanya Azadirachta indica / tuba - daunnya bikin teler Jamur Clostridium botullinum - mematikan kacang tanah - ada aflatoxin Nerium oleander / bunga mentega / kenyeri - mematikan kalo kena mata bisa bikin buta Thevetia peruviana - buahnya beracun
masih banyak lagi. U
|
|
|
Post by m1ko on Apr 11, 2008 17:08:15 GMT 7
Wah ini suhu tanaman baru nongol , apa kabar Mas Faries masih mondar-mandirkah ?
|
|
|
Post by m1ko on Apr 11, 2008 17:10:05 GMT 7
Kalo yg disebut Mas Faries diatas, mana yg bisa dibuat pestisida alami ?
|
|
|
Post by rajah on Apr 11, 2008 18:04:50 GMT 7
Rahasia racun sumpit orang-orang Dayak: Pohon Ipoh/Javanese arrow-poison (Antiaris toxicaria) Racun sumpit orang2 Dayak (Punan, Berusu, and Basap) bahan utamanya getah pohon Ipoh, yang nama lainnya "Upas" atau "Salo". Getah ini terutama berisi senyawa Antiarin. Kunci keberhasilan pembuatan racun upas adalah proses pengeringan getah yang harus dikerjakan dengan hati-hati, karena senyawa antiarin tergolong steroid glycoside yang sangat sensitif terhadap panas. Para pemburu Dayak memakai daun Palas muda dari jenis Licuala peltata atau Licuala spinosa. Daun tersebut dibentuk menjadi wadah berbentuk perahu untuk menampung getah ipoh, yang dipegang pada ketinggian tertentu di atas api kecil selama kira-kira seminggu lamanya. Ini bisa dilakukan tanpa merusak daun, karena daun muda Licuala bersifat tahan api dan liat. Inilah rahasia pembuatan racun sumpit yang mematikan. Seandainya getah upas dipanaskan pada temperatur yang terlalu tinggi, maka senyawa glikosida di dalamnya akan rusak dan racunnya akan hilang. Selanjutnya racun dioleskan ke anak sumpit terbuat dari bambu yang panjangnya sekitar 30 cm. Sumpit mereka panjangnya sekitar 2 meter, terbuat dari kayu ulin/bulian (Eusideroxylon zwageri). Dengan berat anak sumpit kurang dari 1 gram, anak sumpit bisa melesat dengan kecepatan sedikitnya 50 meter per detik, atau sekitar 180 km/jam, sehingga lintasan anak sumpit akan tetap lurus sepanjang jarak 25 sampai 30 meter. Pada jarak ini, anak sumpit bisa mengenai binatang buruan walaupun hanya sebagian kecil bagian tubuh binatang tsb yang terlihat karena terhalang oleh dedaunan hutan yang rapat. Hal ini sulit dilakukan jika menggunakan busur dan anak panah, karena bentuk lintasannya berbeda. Salah satu sumber menyebutkan, efek mematikan racun ini dihitung dengan jumlah langkah. Apapun yang terkena racun ini, kebanyakan hanya bisa berjalan sampai langkah ke 8. Senyawa antiarin menyebabkan paralisis (kelumpuhan) otot jantung: Even small doses act upon the vasomotor centers, producing increased arterial tension, while large doses paralyze the heart muscle, death taking place from this effect.Pohon ini juga ada di Jawa dan Sulawesi. Licuala spinosa: Licuala peltata:
|
|
|
Post by rajah on Apr 11, 2008 18:29:38 GMT 7
Lho?? Berarti yang di jadiin kuis kemarin itu buahnya gak bisa di makan tho? Padahal sepertinya ranum banget tuh... Merah begitu... Saya aja sampe mikir "wah ni buah pasti manis nih" waktu ngeliat fotonya di posting. Di Buku "Index Tanaman Obat Indonesia" PT Esai Indonesia ada keterangan, biji Ochrosia oppositifolia bisa sebagai makanan. Akarnya untuk penawar racun (ikan dsb), anti konvulsan (anti kejang) dan meredakan nyeri perut. Ada keluarga Apocynaceae yang dagingnya enak dimakan, namanya buah gitaan (Willughbeia sp.). Ini yang lagi saya cari-cari. Lihat di sini: tanamanbuas.proboards84.com/v45index.cgi?board=cjb&action=display&thread=388
|
|
|
Post by gymnamphora on Apr 11, 2008 18:38:13 GMT 7
|
|
|
Post by ijul on Apr 12, 2008 10:07:04 GMT 7
Kecubung ada dua jenis ternyata, Yang bunganya merunduk / kecubung gunung ( brugmansia ), dan yang bunganya tegak / erected ( datura )
Yang mana yang beracun?
|
|
|
Post by clipeata on Apr 12, 2008 18:18:57 GMT 7
ganja juga beracun khan?
|
|
|
Post by kepikimut on Apr 12, 2008 23:03:46 GMT 7
memabukkan
|
|
|
Post by faries on Apr 14, 2008 10:37:42 GMT 7
Datura n Brugmansia ini sinonim. Yang palin keras racunnya Datura metel yang bunganya tegak.
Pak Miko, yang bisa dijadikan pestisida nabati hampir semua tanaman di atas kecuali kacang tanah. Saya kebetulan lagi di Bekasi-parung aja bolak-baliknya
Mau nambahin tanaman beracun yang kadar racunnya setara dengan Carbofuran (bahan inti insektisida Furadan 3G), yaitu: Nicotiana tabacum alias Tembakau.
|
|
|
Post by rajah on Apr 14, 2008 12:39:45 GMT 7
Kecubung ada dua jenis ternyata, Yang bunganya merunduk / kecubung gunung ( brugmansia ), dan yang bunganya tegak / erected ( datura ) Yang mana yang beracun? ijul: Betul, memang orientasi bunga itu yang membedakan genus Datura dengan Brugmansia, selain itu Brugmansia termasuk pohon berkayu, Datura nggak berkayu. Di Indonesia paling sedikit ada 2 jenis Datura: Datura metel (Kecubung Kasihan) dan Datura stramonium (Kecubung Kecil). Kecubung Gunung/Hutan (Brugmansia suavolens) kadang dianggap sinonim Datura suavolens, tapi mungkin ini karena masih mengikuti cara penamaan lama (dulu genus Brugmansia disatukan dengan Datura). Warna bunga Kecubung ada yang putih, ada yang ungu. Kecubung yang bunga putih dianggap lebih beracun (baca di situs Ipteknet). Kandungan racun: atropine, scopolamine, hyoscyamine. Kalo keracunan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur, minum kopi yang keras dan hirup udara segar sebanyak-banyaknya. m1ko: Datura lebih umum/sering dipakai untuk insektisida. 1 kg daun pucuk yang segar + bunga + biji dihancurkan, rendam dalam 10 ltr air. Biarkan 3-5 jam, saring dengan kain, semprotkan. Disarankan pakai sabun cuci cair sbg zat pembasah (surfactant).
|
|
|
Post by rajah on Apr 14, 2008 13:10:18 GMT 7
Maaf, mungkin maksudnya akar Derris elliptica (tuba), mengandung racun rotenone. Mimba (Azadirachta indica) juga mengandung racun serangga (azadiractin), tapi relatif aman untuk mamalia. Untuk serangga antara lain bersifat anti-feedant (penolak makan) dan growth disruptor (menghambat perkembangan telur, membuat serangga mandul). Bukan kacang tanahnya mengandung aflatoxin tapi jamur Aspergillus flavus-nya (kalau kacang tanah-nya terkontaminasi jamur ini) en.wikipedia.org/wiki/Aflatoxin
|
|