Post by suska on Nov 29, 2009 18:55:47 GMT 7
Thanks infonya!
Bambu akan tetap dipakai tapi tidak sebanyak dahulu.
Alasannya:
Tanah di tempat saya basah sekali (bekas sawah). Kedalaman air di musim hujan sekitar 10 cm. Berdasarkan pengalaman, justru tiang bambunya jadi harus sering di ganti (sudah beberapa kali) karena bagian bawahnya lapuk (walaupun sudah di semen).
Jika pondasi (semen) diperbesar, kalo pangkal tiang bambunya lapuk lagi, justru jadi susah diganti.
Rencana bangunan baru tidak akan menggunakan atap sama sekali (termasuk paranet, kecuali ruang propagasi & seedling). Waktu pakai plastik saja, masalah dengan bambu ada di saat pemasangan, karena tidak ada bambu yang benar-benar lurus. Saat di paku/diikat ke bambu juga kecenderungan plastik untuk terlepas juga lebih besar dibandingkan dengan menggunakan kayu maupun besi.
Pelapukan di sekitar paku dan potongan bambu juga "mendukung" mudah terlepasnya plastik.
Contoh yang ada di website di atas hanya untuk bangunan dengan atap, bambu tidak terkena air.
Perlakuan dengan asam borat/timbor, dikhawatirkan akan "meracuni" tanaman jika digantung di bawahnya. Seandainya saya menggunakan bambu untuk tempat menggantung tanaman saya juga cenderung untuk tidak "melukai" batang bambu dengan paku, tapi hanya diikat saja.
Gambaran yang ada di benak saya, Kerangka dasar bangunan yang baru akan seperti kerangka rumah/pabrik tanpa dinding dengan atas yang rata. Bahan utama untuk tiang dan kerangka yang sudah saya pikirkan berupa beton atau besi tahan karat.
thanks!
ma_suska
Bambu akan tetap dipakai tapi tidak sebanyak dahulu.
Alasannya:
Tanah di tempat saya basah sekali (bekas sawah). Kedalaman air di musim hujan sekitar 10 cm. Berdasarkan pengalaman, justru tiang bambunya jadi harus sering di ganti (sudah beberapa kali) karena bagian bawahnya lapuk (walaupun sudah di semen).
Jika pondasi (semen) diperbesar, kalo pangkal tiang bambunya lapuk lagi, justru jadi susah diganti.
Rencana bangunan baru tidak akan menggunakan atap sama sekali (termasuk paranet, kecuali ruang propagasi & seedling). Waktu pakai plastik saja, masalah dengan bambu ada di saat pemasangan, karena tidak ada bambu yang benar-benar lurus. Saat di paku/diikat ke bambu juga kecenderungan plastik untuk terlepas juga lebih besar dibandingkan dengan menggunakan kayu maupun besi.
Pelapukan di sekitar paku dan potongan bambu juga "mendukung" mudah terlepasnya plastik.
Contoh yang ada di website di atas hanya untuk bangunan dengan atap, bambu tidak terkena air.
Perlakuan dengan asam borat/timbor, dikhawatirkan akan "meracuni" tanaman jika digantung di bawahnya. Seandainya saya menggunakan bambu untuk tempat menggantung tanaman saya juga cenderung untuk tidak "melukai" batang bambu dengan paku, tapi hanya diikat saja.
Gambaran yang ada di benak saya, Kerangka dasar bangunan yang baru akan seperti kerangka rumah/pabrik tanpa dinding dengan atas yang rata. Bahan utama untuk tiang dan kerangka yang sudah saya pikirkan berupa beton atau besi tahan karat.
thanks!
ma_suska