|
Post by Nyala on Jun 22, 2010 2:40:00 GMT 7
Penjelasan Kegiatan
"Charitable Lottery" atau sumbangan berhadiah adalah pengembangan sumber pendanaan Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia dengan berbasis pada semangat berbagi (share) and berderma (donate).
Sesuai dengan namanya, donatur akan membeli kupon sumbangan yang kemudian diundi pada waktu yang ditentukan. Untuk saat ini, jumlah maksimal kupon sumbangan yang boleh dimiliki donatur tidak dibatasi. Namun, kami akan batasi jika kami anggap melampaui batas kewajaran atau merusak semangat berbagi dan berderma.
Beberapa ketentuan yang harus dipatuhi:
1. Seluruh (100%) pendapatan dari kupon sumbangan berhadiah harus diberikan pada kas KTKI. Mengapa? Karena prinsip yang ingin ditekankan adalah berderma dan berbagi, sebaliknya, bukan sarana untuk mencari keuntungan pribadi.
2. Pembelian kupon HARUS dilakukan di forum.
3. Batas waktu minimal untuk pembelian kupon adalah 5 hari.
4. Donatur wajib mentransfer/menyetor total harga kupon maksimal 24 jam setelah mengumumkan pembelian kupon di forum (waktu yang digunakan adalah waktu forum)
5. Donatur yang tidak mentransfer/menyetor total harga kupon sesuai dengan waktu yang ditentukan dianggap telah mempermainkan penyelenggaraan sumbangan berhadiah. Mereka akan menerima sanksi (denda atau bentuk lainnya) yang ditentukan kemudian oleh panitia.
6. Komentar-komentar yang merusak semangat berderma dan berbagi akan diperingatkan dan langsung dikoreksi oleh panitia.
7. Panitia akan menentukan sejak awal target donasi untuk setiap produk. Misalnya: Target donasi untuk produk A adalah Rp. 100.000,- dan sebaliknya Panitia berhak memperpanjang waktu atau bahkan menghentikan penyelenggaraan sumbangan jika tidak memenuhi target donasi.
8. Sebelum undian dimulai, Panitia harus mengumumkan daftar nama donatur berikut jumlah kupon yang dimilikinya di Forum sebagai bentuk verifikasi. 9. Pengundian dilakukan di Sekretariat KTKI, dihadapan minimal 2 orang saksi (harus anggota KTKI). Kemudian gulungan kertas undian bertuliskan nama donatur tersebut akan diambil oleh pemilik hadiah atau yang diwakilkan. Seluruh proses pengundian harus didokumentasikan (minimal foto) dan disampaikan kepada forum.
Target Penggunaan Dana Program yang paling mendesak saat ini adalah biaya pengurusan ijin usaha ekspor dan impor. Dengan adanya ijin ekspor dan impor, diharapkan kita dapat masuk dalam kompetisi bisnis tanaman karnivora di dunia. Biayanya diperkirakan 5 juta rupiah.
Catatan - Kritik dan saran silakan disampaikan disini.
|
|
|
Post by bgyo on Jun 24, 2010 10:04:21 GMT 7
kapan di mulainya boss,,, , biar cepet punya ijin ekspor n' impor he,,he,,,
|
|
|
Post by yumcatz on Jun 24, 2010 11:32:04 GMT 7
Kalau saya sih sejujurnya lebih seneng dengan konsep lelang tanaman hasil donasi aja. Yang punya kapital tinggi dia yang menang (kok kaya kapitalisme, ya. ;D). Mungkin dengan begini dana yang didapatkan bisa lebih tinggi (kalau ada yang bener2 pengen). . Memang konsep sumbangan donasi ini secara teorinya bagus (asal niatnya ikhlas buat memberi donas). Orang yang hanya rela menyisihkan sedikit penghasilannya untuk menekuni hobi masih punya kemungkin berhasil, tapi bisa menimbulkan motivasi lain bagi pesertanya juga (misalnya ingin mencoba peruntungan untuk mendapatkan nepenya - yang biasanya kalo gagal pasti penasaran pengen nyoba lagi). Kalau saya sih lebih senang menjalankan prinsip kehati2an saja, he, he.
|
|
|
Post by adigreenie on Jun 24, 2010 11:49:46 GMT 7
kapan di mulainya boss,,, , biar cepet punya ijin ekspor n' impor he,,he,,, Setuju mbah. Kapan dimulai pengundian nih boss John?
|
|
|
Post by dontknowwhy on Jun 24, 2010 14:35:42 GMT 7
Kalau saya sih sejujurnya lebih seneng dengan konsep lelang tanaman hasil donasi aja. Yang punya kapital tinggi dia yang menang (kok kaya kapitalisme, ya. ;D). Mungkin dengan begini dana yang didapatkan bisa lebih tinggi (kalau ada yang bener2 pengen). . Memang konsep sumbangan donasi ini secara teorinya bagus (asal niatnya ikhlas buat memberi donas). Orang yang hanya rela menyisihkan sedikit penghasilannya untuk menekuni hobi masih punya kemungkin berhasil, tapi bisa menimbulkan motivasi lain bagi pesertanya juga (misalnya ingin mencoba peruntungan untuk mendapatkan nepenya - yang biasanya kalo gagal pasti penasaran pengen nyoba lagi). Kalau saya sih lebih senang menjalankan prinsip kehati2an saja, he, he. setuju dengan Andre... (semoga ini bukan kata-kata yang melemahkan tujuan)... - sebenarnya hadiah apa yang paling dicari sama kita? kalau hadiahnya berupa tanaman juga, lelang adalah sarana yang terbaik dan sesuai menurut saya. karena memang selama ini tujuan utama lelang memang untuk mencari dana.. 1. Apakah ini waktu yang paling tepat / mendesak, sehingga kita harus buat kupon berhadiah ini? - maaf - jadi terlihat seperti - maaf lagi - gambling? 2. Mungkin kalau tujuannya memenuhi kebutuhan per-project, atau untuk kebutuhan mendesak, bisa disampaikan di forum kebutuhan per project, keuntungannya kita bisa setiap saat merubah "hadiah"/imbal balik sesuai dengan keinginan donatur. memang repotnya kalau donaturnya merasa project yang ditawarkan tidak sesuai - atau imbal balik nya tidak sesuai mungkin calon donatur bisa mundur.. Tetapi menurut saya cara ini lebih sesuai. Kan menyumbang bukan berarti harus uang? 3. kemudian kalau kebutuhan pertama untuk pengurusan ijin eksim, melihat angkanya yang - maaf - tidak terlalu besar, saya kira bisa diusahakan pinjaman dari anggota/ sumbang renteng, dengan skema pengembalian yang masuk akal, atau kalau perlu plus bunga.. mungkin dengan begini kita bisa lebih belajar bertanggung jawab terhadap semua aliran dana.. kan kalo merasa berhutang - kita memakai dana orang, seharusnya kita lebih berhati-hati dalam mengelola dana? 4. sudah saatnya menggerakkan jiwa wirausaha kita - kita jalankan bentuk bisnis yang sudah kita diskusikan.. memang jalannya pelan dan berat - tapi seperti sebuah ungkapan: "every big step starts with an inch" - setiap langkah besar selalu dimulai dengan satu inchi.. - segitu dulu masukan saya - maaf tidak ada maksud apa-apa, sekedar belajar tidak tergantung dari donasi, belajar buat makin mandiri dan makin kreatif aja - tapi saya setuju aja kalo ini sudah keputusan organisasi..
|
|
|
Post by indra on Jun 25, 2010 11:29:23 GMT 7
Dari pembicaraan di pekayon hari sabtu kmrn wkt menggodok program Charitable Lottery ini ada bbrp poin yg saya tangkap(walaupun datangnya agag telat) : 1. yang lebih di tonjolkan adalah untuk membangkitkan semangat menyumbang untuk mengisi ks KTKI (dari pada sisi gambling nya) tanpa harus merasa terbebani atau terpaksa. 2. membuka lebih banyak kesempatan untuk bisa mendapatkan jenis2 nepe bagus sesuai dengan budget masing2(klw beruntung ;D) 3. membuat forum lebih hidup karna diharapkan dari sisitem ini prosesnya akan lbh fun sehingga bisa meramaikan forum. 4. Mencoba untuk mencari dana untuk mengisi kas KTKI dengan memaksimalkan semua cara yg memungkinkan.
Kira2 poin2 itu yg bisa saya tangkap dari obrolan sabtu kmrn ...maklum saya dtngnya telat.... ;D. Tapi memang untuk program ini dlm perencanaan juga diwarnai oleh perdebatan yg cukup sengit yg akhirnya di dapat kesepakatan bahwa program ini layak untuk dijalankan. Tapi memang sangat diharapkan kritik dan masukan yg gunanya untuk mencari error point d program ini. Sangat dirahapkan juga program2 lain yg bisa mengisi kas KTKI.
|
|
|
Post by Nyala on Jun 25, 2010 12:52:01 GMT 7
Dear all,
Thanks atas tanggapan dan kritiknya...
Saya coba jawab dan tanggapi. Lelang bukan satu-satunya cara, apalagi yang terbaik, terutama jika tujuan utama lelang tidak lagi mencari dana melainkan sekadar memenangkan. Kenapa saya bilang begitu? Karena mari dengarkan keluhan panitia lelang dan tinjau kembali jalannya lelang belakangan ini: partisipasi lelang menurun dan seringkali gagal mencapai target harga. Alasannya tentu bisa kita tebak bersama: barangnya gak bagus, udah punya, bisa minta stek, nanti juga ada lagi (lebih murah), dsb. Nah, kenapa bisa muncul mindset ini? Karena kita “tidak lagi” memandang lelang sebagai penggalangan dana (fundraising). Coba kalo kita pakai mindset penggalangan dana, maka mo jelek kek, mo bagus, pasti kita mau-mau saja terlibat.
Saya tidak tahu apakah ini saat yang tepat atau bahkan mendesak untuk melaksanakan kupon berhadiah ini. Yang saya tahu: (a) Kas minus; (b) Lelang akhir-akhir ini tidak mencapai target; (c) Pasar lesu; (d) program seabrek, dengan catatan: beberapa sudah tenggat deadline, beberapa sudah out of date dan beberapa sama sekali tidak ada progress; (e) mendesaknya kebutuhan dana untuk menjalankan program, terutama: ijin eksim, bangun lab, Cibodas dan Gathering 2010; dan singkatnya…. (f) kita bekerja berdasarkan target dan tahun ini itulah target-target kita (coba dicek di trit program tahun 2010).
Soal terlihat seperti gambling, saya setuju – saya pun masih risau dan kuatir makanya saya buat konsideran yang lumayan ketat dan penekanan esensi “berderma” dan “berbagi”. Tapi saya tidak setuju dan juga tidak mau berburuk sangka apalagi menerka-nerka niat seseorang dalam berderma. Sebaliknya, saya ingin kita semua berbaik sangka. Mengenai peruntungan, karena undian, itu memang tidak terelakkan. Tapi dalam perpektif yang lebih luas, sebenarnya yang untung adalah kita semua, terutama jika target pendanaan program terpenuhi.
Mengenai donatur untuk per project atau “orangtua asuh program”, cara ini memang juga sudah menjadi opsi kita (ingat rencana ekspedisi Sumatera?), hanya saja cara ini berdasar pada asumsi akan adanya donatur besar, sehingga seolah-olah donatur kecil tidak bisa berkontribusi. Nah, charity lottery memungkinan siapa pun bisa berkontribusi.
Saya sepakat bahwa menyumbang tidak harus dengan uang.
Benar kebutuhannya ijin APU adalh 3,7 jt. Sisanya saya anggarkan untuk proses administrasi di Deptan, persiapan ijin CITES, dsb. Karena belum diketahui, kita bulatin 5 juta aja.
Mengenai pinjaman modal, saya setuju dong, namun sebaiknya “trust loan”. Lebih dari itu, Sabtu kemarin saya didatangi teman yang mau modalin wirausaha kita, tapi saya tunda karena saya yakin kita bisa. Saat ini malah, saya berpikir kenapa gak kupon berhadiah ini sekaligus berfungsi sebagai saham?
Yup. Kita sedang belajar ber-wirausaha yang berbasis sosial/komunitas. Ini salah satu metode fundraising dan fundraising sah dalam wirausaha seperti ini.
Mengenai jalan pelan dan berat, saya agak beda nih. Begini, menurut saya waktu satu tahun lebih ini cukup bagi kita untuk berpelan-pelan ria. Dengan segala perkembangan kita ini, seperti: terbentuknya CV, kapasitas anggota yang mumpuni dan voluntarisme yang tumbuh ini, wajib bagi kita melindungi masa depannya dan mengapresiasinya dengan kemajuan, yang berarti sudah saatnya kita berjalan lebih cepat serta disiplin dengan target yang dicanangkan.
Saya perlu tekankan juga adalah bahwa kita bukan tergantung pada donasi. Justru kita ingin keluar dari donasi. Berkaca pada satu tahun lalu, kita (terutama saya) hanya kurang pandai mengelola dana hasil fundraising, dimana sumber yang berasal dari iuran anggota, lelang, dll itu tidak berkembangbiak. Menurut saya, ini disebabkan karena kita belum menemukan bisnis plan yang tepat. Sekarang kita semua yakin bahwa tulang punggung bisnis kita adalah ijin eksim, pembangunan lab dan ekowisata.
Tapi saya rasa kita tidak perlu menunggu tahun depan (untuk ngumpulin uang iuran lagi). Saya justru menargetkan tahun depan kita sudah sangat siap. Ada ijin eksim, ada lab kuljar, ekowisata jalan, dst.
Himbauan saya, kita coba dulu saja model ini dan dengan sekuat tenaga menjauhkan unsur judinya. Tawaran saya ya tadi itu, uang tersebut dijadikan saham anggota. Saya sebenarnya percaya komunitas ini bisa dan mampu melakukan hal itu. Dan kalau ini berkembang buruk, yah di-stop saja. Karena naudzubillah, saya pribadi gak mau kita menyelenggarakan judi.
Salam!
|
|
|
Post by m1ko on Jun 25, 2010 14:15:38 GMT 7
Saya ikut nimbrung meskipun beberapa minggu ini absen di Pekayon, segala ide apapun perlu dilaksanakan dulu kalo memang kurang berhasil kita perbaiki atau cari alternatif yg lain, kekhawatiran pasti ada tapi pasti ada jalan, saya yakin semua anggota forum ingin ada kemajuan dan berfikir positip.
|
|
|
Post by Antonio L on Jun 26, 2010 1:04:15 GMT 7
kl menurut saya nih kang John... lebih tepatnya sih disebut ARISAN.. (menggalang dana, periode wkt tertentu jg ada pembagian hadiah (jadi bisa berupa nepe / barang /uang) ...kl donatur yg di ikutkan sebagai saham jg blh jg tuh..
atau semisal begini : jika KTKI ada ijin eksim ...ijin eksim ini bisa digunakan untuk anggota pemegang saham .. yg udah menyetor uang sebesar 400rb ...
atau jika saya mau pinjam ijin exim dari KTKI ..ada tarif biaya nya.
krn pengalaman sy sendiri udah pernah kena biaya2 siluman..jmlhnya jg lmyn besar.
ini menurut pendapat sy .. CMIIW
|
|