Post by adigreenie on Jun 17, 2011 19:11:03 GMT 7
“a slow in dance” adalah sebuah band dari Cimahi, Bandung, Jawa Barat yang terbentuk pada April 2006 yg beranggotakan 4 orang teman lama yang kembali berkumpul untuk mengobati rasa rindu mereka akan musik : Justian (drum), Eickman Widi (gitar), Argatyas (gitar), dan Agus Herdi (bass). Dengan rumusan musik “postrock”, mereka coba mengangkat cerita dibalik kehidupan sehari2 mereka dan pengalaman – pengalaman baik dan buruk yang mereka alami yg mempunyai benang merah dengan apa yang orang – orang biasa alami pada umum nya.
Kenapa “postrock”? Kenapa “minus vokal”? Itu ada sebagian dari beberapa pertanyaan yang dilayangkan kepada “a slow in dance” setiap kali mereka manggung di beberapa event di awal mula kemunculan nya di tahun 2006. Mereka sepakat menjawab karena “postrock” adalah sebuah musik yang sangat mencirikan isi hati dari semua personil “a slow in dance”. Dengan kata lain dengan memainkan atau mendengarkan musik ini, mereka bisa lebih jauh menelaah arti hidup dan menenangkan hati mereka. Kelihatan seperti “a healing sounds”.. memang seperti begitu. Mereka lebih senang menyebut nya sebagai “pengobat hati dikala kalut dan lara mendera”. Dan, kenapa “minus vokal”? Itu semua karena “a slow in dance” lebih ingin memberi kebebasan kepada semua orang yang mendengar atau menikmati musik “a slow in dance” untuk bisa menciptakan emosi mereka sendiri – sendiri dengan berbagai lirik berupa nyanyian atau teriakan sesuai dengan apa yang mereka rasa ketika mereka mendengarkan musik “a slow in dance”. Karena “postrock” bagi “a slow in dance” adalah semacam “a healing sounds”, maka “a slow in dance” senang sekali membebaskan semua orang yang mendengarkan lagu - lagu mereka untuk menciptakan situasi sendiri. Mereka ingin supaya pendengar dapat mendengarkan lagu “a slow in dance” di saat senang dan sedih. Sesuai dengan apa yang penikmat rasakan. Jadi semua orang dapat menikmatinya kapan saja dan dimana saja. Dan tetap menjadi “a healing sounds” buat semua orang.
HISTORY
Pada akhir tahun 2006, “a slow in dance” berhasil merampungkan 5 lagu (“sing and noise”, “love,hope, and pain”, “pulcher/ the girl from iceland”, “saturday no moon” dan “we hate this but we need to survive”) dan di kemas dalam sebuah EP (mini album) yang berjudul “we hate this but we need to survive”. Dengan EP ini, “a slow in dance” mulai dengan gencar mengenalkan musik mereka atau “postrock” pada umum nya ke masyarakat.
Mungkin karena pada saat itu bisa di bilang bahwa “a slow in dance” adalah band pertama yang mengusung “postrock” di Indonesia, maka “postrock” itu sendiri masih belum banyak di kenal di kalangan umum.
Hanya kalangan tertentu saja yang benar – benar memahami musik yang berani berkomentar dengan musik “a slow in dance”.
Tapi bukan berarti “a slow in dance” sendiri putus asa dengan keadaan itu. “a slow in dance” mulai genca rmempromosikan karya – karya mereka lewat media internet ke negara luar. Seperti Malaysia, Singapura, Philipina, juga China. Dan dengan promosi – promosi nya itu beberapa radio di Amerika Serikat tertarik untuk memutar lagu – lagu mereka dan di masukkan ke dalam chart mereka agar bersaing dengan musisi lokal Amerika Serikat sendiri. Dan Alhamdulillah hasil nya sangat membuat mereka bangga.
Setelah berjalan 2 tahun. Agus Herdi memutuskan untuk hengkang dari “a slow in dance” dan posisi nya di gantikan oleh Firman. Setelah 1 tahun berjalan dengan formasi tadi, di tahun 2009, Adi Pramana bergabung bersama “a slow in dance” di posisi gitar. Dengan formasi Justian (drum), Eickman Widi (gitar), Argatyas (gitar), Adi Pramana (saya) (gitar), dan Firman (bass), mereka kembali masuk ke studio rekaman untuk merumuskan beberapa materi untuk album pertama mereka. Dengan musik mereka yang semakin matang, kini mereka lebih senang menamakan musik mereka dengan sebutan “wonderfull postrock experimental sounds”.
Walaupun dengan keadaan Justian yang harus meninggalkan band beberapa saat karena dia harus berkerja di luar negeri, mereka tetap terus semangat berkarya dengan di bantu oleh Erri (gitar, vokal dari Sweet Punch For Kids) untuk mengisi posisi drum (additional player) selama Justian meninggalkan band.
Di tahun 2010 ini, selain berencana untuk merilis album pertama nya, “a slow in dance” juga berencana untuk melakukan tour dengan salah satu band postrock dari Malaysia, yaitu Deepset. Dan juga “a slow in dance” berencana mewujudkan rencana mereka untuk tour ke Malaysia dan Singapura. Selain itu mereka juga berencana untuk mengadakan “launching album party” akhir tahun 2011 ini.
Bila rekan-rekan berminat mengunduh diskografi kami:
EP pertama kami "we hate this but we need to survive"
www.filefactory.com/file/b03cdh3/n/A_Slow_In_Dance_-_We_Hate_This_But_We_Neeed_To_Survive.rar
Dan mini album kami "back to the brightside"
www.aslowindance.bandcamp.com
Kenapa “postrock”? Kenapa “minus vokal”? Itu ada sebagian dari beberapa pertanyaan yang dilayangkan kepada “a slow in dance” setiap kali mereka manggung di beberapa event di awal mula kemunculan nya di tahun 2006. Mereka sepakat menjawab karena “postrock” adalah sebuah musik yang sangat mencirikan isi hati dari semua personil “a slow in dance”. Dengan kata lain dengan memainkan atau mendengarkan musik ini, mereka bisa lebih jauh menelaah arti hidup dan menenangkan hati mereka. Kelihatan seperti “a healing sounds”.. memang seperti begitu. Mereka lebih senang menyebut nya sebagai “pengobat hati dikala kalut dan lara mendera”. Dan, kenapa “minus vokal”? Itu semua karena “a slow in dance” lebih ingin memberi kebebasan kepada semua orang yang mendengar atau menikmati musik “a slow in dance” untuk bisa menciptakan emosi mereka sendiri – sendiri dengan berbagai lirik berupa nyanyian atau teriakan sesuai dengan apa yang mereka rasa ketika mereka mendengarkan musik “a slow in dance”. Karena “postrock” bagi “a slow in dance” adalah semacam “a healing sounds”, maka “a slow in dance” senang sekali membebaskan semua orang yang mendengarkan lagu - lagu mereka untuk menciptakan situasi sendiri. Mereka ingin supaya pendengar dapat mendengarkan lagu “a slow in dance” di saat senang dan sedih. Sesuai dengan apa yang penikmat rasakan. Jadi semua orang dapat menikmatinya kapan saja dan dimana saja. Dan tetap menjadi “a healing sounds” buat semua orang.
HISTORY
Pada akhir tahun 2006, “a slow in dance” berhasil merampungkan 5 lagu (“sing and noise”, “love,hope, and pain”, “pulcher/ the girl from iceland”, “saturday no moon” dan “we hate this but we need to survive”) dan di kemas dalam sebuah EP (mini album) yang berjudul “we hate this but we need to survive”. Dengan EP ini, “a slow in dance” mulai dengan gencar mengenalkan musik mereka atau “postrock” pada umum nya ke masyarakat.
Mungkin karena pada saat itu bisa di bilang bahwa “a slow in dance” adalah band pertama yang mengusung “postrock” di Indonesia, maka “postrock” itu sendiri masih belum banyak di kenal di kalangan umum.
Hanya kalangan tertentu saja yang benar – benar memahami musik yang berani berkomentar dengan musik “a slow in dance”.
Tapi bukan berarti “a slow in dance” sendiri putus asa dengan keadaan itu. “a slow in dance” mulai genca rmempromosikan karya – karya mereka lewat media internet ke negara luar. Seperti Malaysia, Singapura, Philipina, juga China. Dan dengan promosi – promosi nya itu beberapa radio di Amerika Serikat tertarik untuk memutar lagu – lagu mereka dan di masukkan ke dalam chart mereka agar bersaing dengan musisi lokal Amerika Serikat sendiri. Dan Alhamdulillah hasil nya sangat membuat mereka bangga.
Setelah berjalan 2 tahun. Agus Herdi memutuskan untuk hengkang dari “a slow in dance” dan posisi nya di gantikan oleh Firman. Setelah 1 tahun berjalan dengan formasi tadi, di tahun 2009, Adi Pramana bergabung bersama “a slow in dance” di posisi gitar. Dengan formasi Justian (drum), Eickman Widi (gitar), Argatyas (gitar), Adi Pramana (saya) (gitar), dan Firman (bass), mereka kembali masuk ke studio rekaman untuk merumuskan beberapa materi untuk album pertama mereka. Dengan musik mereka yang semakin matang, kini mereka lebih senang menamakan musik mereka dengan sebutan “wonderfull postrock experimental sounds”.
Walaupun dengan keadaan Justian yang harus meninggalkan band beberapa saat karena dia harus berkerja di luar negeri, mereka tetap terus semangat berkarya dengan di bantu oleh Erri (gitar, vokal dari Sweet Punch For Kids) untuk mengisi posisi drum (additional player) selama Justian meninggalkan band.
Di tahun 2010 ini, selain berencana untuk merilis album pertama nya, “a slow in dance” juga berencana untuk melakukan tour dengan salah satu band postrock dari Malaysia, yaitu Deepset. Dan juga “a slow in dance” berencana mewujudkan rencana mereka untuk tour ke Malaysia dan Singapura. Selain itu mereka juga berencana untuk mengadakan “launching album party” akhir tahun 2011 ini.
Bila rekan-rekan berminat mengunduh diskografi kami:
EP pertama kami "we hate this but we need to survive"
www.filefactory.com/file/b03cdh3/n/A_Slow_In_Dance_-_We_Hate_This_But_We_Neeed_To_Survive.rar
Dan mini album kami "back to the brightside"
www.aslowindance.bandcamp.com