|
Post by ganet on Jun 22, 2007 7:58:59 GMT 7
Jadi cocoknya, nepe yang ukuran pot kecil ditaruh di mana bang? di tempat teduh tapi ternaungi atau bisa kena matahari langsung?
|
|
|
Post by syx on Jun 22, 2007 8:35:44 GMT 7
kalo saya sih masalah keteduhan bukan berdasarkan ukuran pot, tapi lebih ke jenis nepenthes-nya. mirabilis kecil saya letakkan di tempat yg kena matahari penuh. cuma sekarang karena tempat terbatas, jadi rada teduh di bawah pakis. di rumah, kalo kondisi nepe ga optimal pasti saya ganti posisinya sampe pas. bisa berdasarkan lama paparan sinar (posisi utara-selatan), tingkat kelembaban (jarak dari 'kolam'), atau intensitas paparan (keteduhan di bawah pakis).
|
|
|
Post by pyo on Jun 22, 2007 13:14:45 GMT 7
Ngomong-ngomong tentang sinar, n.Reinwardtiana sama N.X kuchingensis itu doyan sinar ga ya? punyaku gua gantung an dapet sinarnya tidak secara langsung (ada atap seperti plastic tebal tapi buram), kira-kira cocok ga ya tempatnya?
|
|
|
Post by syx on Jun 22, 2007 16:31:52 GMT 7
reinward doyan sinar untuk menunjang warnanya. pertumbuhan reinward di rumah juga cukup pesat dalam kondisi tanpa pelindung apa-apa di atasnya, sinar langsung jam 5.30 - 12.30. kuching juga saya tempatkan tanpa pelindung, sinar langsung jam 5.30 - 12.00. pertumbuhan bagus, kantung makin besar.
|
|
|
Post by soufan on Jun 27, 2007 0:54:33 GMT 7
Kepada para Senior dan teman2 lain mohon analisa dan solusi:beberapa hari ini 3 pot Nepe (Amp,Hooker &Eustch) muncul semacam daki (jw:bolot) dibagian 1/3 pangkal daun + ujung tunas. apakah ini tidak apa,atau permulaan serangan bakteri atau yang lain? Atas pencerahanya saya ucapkan terimakasih. [ e-mail dari Bpk Soufan Effendy, Thursday, April 12, 2007 10:35 AM] sepertinya jamur... Penyakit kabut jelaga: Np yg terkena jamur Kabut Jelaga,kemudian saya keluarkan dari Gazebo,sempat saya lakukan Amputasi pada Daun & Tunas yang membusuk.dianginkan ,diberi sinar secara bertahap tanpa fungicida,maupun sabun(belum tau) selang 2 bulan kemudian hasilnya Hookeriana & Echinasea jadi Fosil sedang Ampula hijau sekarang sudah tumbuh tunasnya.
|
|
|
Post by ganet on Jun 27, 2007 7:51:00 GMT 7
Untung ampularinya masih selamat. Tapi kenapa tidak dipakekan saja fungisida mas? Fungisida dengan bahan aktif Diazinon seperti Curacron biasanya mampu menyelamatkan penyakit kaya begituan.
|
|
|
Post by suska on Jun 27, 2007 19:14:32 GMT 7
Senin kemarin, Mr. Lin dari Taiwan (kolektor tanaman buas sejak 30 tahun an yg lalu) mampir ke tempat saya. Saya tanya soal ini. Dia bilang embun jelaga gak bahaya, asal gak menutupi seluruh bagian daun (gak dapet sinar daunnya). Penyebabnya, kelembaban terlalu tinggi dan aerasi udara yang kurang baik. Di tempat saya akhir-akhir ini juga kena. hampir setiap hari (sore) hujan terus. angin juga gak sekencang biasanya. Fungisida dengan bahan aktif Diazinon seperti Curacron biasanya mampu menyelamatkan penyakit kaya begituan. Koreksi : Diazinon/Curacron itu insektisida, bukan fungisida. ma_suska
|
|
|
Post by clipeata on Jun 27, 2007 20:59:58 GMT 7
trus... mas...ada cara buat hilangin gak? reinward saya jg kena tuh.... mirabilis, hooker jg..... sakit mata nya uda sembuh blon??? masi kembung??? perut saya masi kembung nih...... hiks.... hehehehe....
|
|
|
Post by syx on Jun 28, 2007 8:01:06 GMT 7
pink, kalo sakit perut jangan minum diazinon/curacron... sakit perut emang ilang tapi bersama yg lain. Pak Soufan maksud mungkin eustachya, bukan echinasea (echinacea), tanaman yg dipercaya jadi peningkat daya tahan tubuh. Bang Suska (dan lainnya), kalo penyakit keriput daun muda gimana cara atasinya. kali ini ampullaria merah dan x kuchingensis kena juga. mungkin ada bahan yg bisa mencegah, membuat daya tahan tanaman lebih bagus?
|
|
|
Post by bagasta on Jun 28, 2007 10:26:15 GMT 7
Dapet dari milis tetangga (aglo) :
I. Bercak Daun: Penyebab : Jamur/fungi(alternaria,cercospora,meeldauw,phoma, Pseudomonas,ramularia,valsemeedauw) Penanganan : Fungisida atau Anti Jamur
II. Fusarium (busuk pangkal umbi) Penyebab : Jamur Fusarium oxyporum Schlecht. Gejala : Biasanya dimulai dengan menguning atau layunya daun bagian bawah dekat pangkal batang (daun tua). Bila pada bagian pangkal batang diiris akan terlihat warna coklat pada pembuluh kayunya. Akar tamanan yang diserang menjadi rusak dan busuk. Selanjutnya membuat tanaman menjadi layu dan mati. Berbeda dengan layu bakteri, layu fusarium ini tidak menyebabkan keluarnya lendir. Penanganan : FUNGISIDA atau Anti Jamur
III. Layu Bakteri Penyebab : Bakteri Pseudomonas solanacearum Smith. Gejala : Mula-mula tanaman terlihat layu seperti kekurangan air, terutama pada daun-daun muda (bagian atas dari tanaman) tak lama kemudian tanaman menjadi layu keseluruhannya dan mati. Bila pada pangkal batang dipotong melintang ataupun membujur akan terlihat pembuluh kayunya berwarna coklat. Bila bagian yang paling dekat dengan perakaran (pangkal batang) dipotong miring kemudian dimasukkan ke dalam gelas berisi air jernih, maka tak lama kemudian akan keluar cairan (lendir) yang berwarna putih (sepintas seperti asap yang keluar dari batang rokok). Lendir tersebut akan mengendap ke dasar gelas. Lendir ini merupakan massa bakteri. Adanya massa bakteri ini dipakai untuk membedakan penyakit layu bakteri dengan layu fusarium (pada layu fusarium tidak keluar cairan putih ini). Pada akar sering tampak sebagian akarnya menjadi coklat busuk. Penanganan : Bacterisida
IV. Kutu Daun APHIS Penyebab : Aphis gossypii Glover Gejala : Tanaman yang terserang, daunnya akan mengeriting karena cairan dalam daun dihisap oleh hama ini. Pada serangan hebat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman mengerdil. Hama ini juga merupakan vektor (pembawa) penyakit virus. Hama dapat mengeluarkan kotoran "embun madu', sehingga kadang pada tanaman yang terdapat banyak kutu ini akan ditemui semut-semut yang akan memamfaatkan kotorannya. Embun madu yang dapat menjadi media tumbuhnya jamur jelaga yang dapat menutupi daun dalam proses fotosintesa. Penanganan : Pestisida untuk Kutu Daun
V. Kutu Putih Penyebab : Planococcus Penanganan : Pestisida untuk Kutu Putih (bukan untuk kutu daun)
V. ERWINIA CAROTOVORA (busuk lunak/ Bacterial Soft Rot) Back Leg Penyebab : Bakteri Erwinia Carotovora Penanganan : Bakterisida
Untuk merk pestisida/bakterisida/fungisida maupun kandungan 'gizinya' sedang dicari.
Thanks
|
|
|
Post by syx on Jun 28, 2007 15:30:00 GMT 7
gejala mirip dng kondisi nomor IV tapi kutu tidak terlihat. lagipula yg terserang cuma ampullaria, rafflesiana dan turunannya. dulu ada juga komentar bahwa penyebabnya adalah kutu busuk, yg abis ngisep langsung ngabur... ini lebih susah dikendalikan.
|
|
|
Post by pyo on Jun 29, 2007 1:46:53 GMT 7
Biasanya kalo kutu(gak mesti busuk mungkin sebutan dari orang yang jengkel dengan kutunya kale.. ;D) yang abis ngisep langsung kabur tuh mengakibatkan daun nya bercak-bercak putih(ada benjolan-benjolan) dan akhirnya membekas(biasanya suka ngisep bagian tengah dan daun muda) seperti gosong gitu.
kalo daun dah disemprot insektisida, maka si kutu"Busuk" tersebut tidak akan mau hinggap disana.
|
|
|
Post by ganet on Jun 29, 2007 6:24:16 GMT 7
Kalo saya setelah smprot fungisida dithane dengan penyakit bercak-bercak putih di daunnya kok ngga hilang-hilang ya? Ada yang tau cocoknya pake apa? Sudah sekarat nih...
|
|
|
Post by syx on Jun 29, 2007 7:56:20 GMT 7
bekasnya ga bakalan ilang. langkah penyemprotan di sini untuk pencegahan aja biar kutunya ga ngisep lagi.
|
|
|
Post by pyo on Jun 29, 2007 11:58:19 GMT 7
yup betul kata syx, penyemprotan tersebut untuk pencegahan. biasanya tuh kutu setelah ngisep pasti ntar balek lagi(setelah ngerasain enaknya jadi pengen nambah.. ;D) so disemprot maka dia tidak akan mau hinggap lagi.
kalo perbuatan kutu tidak akan bisa balek lagi warna daunnya(gosong).
|
|